Dosen sekaligus pemilik Klinik Hukum DF, Daddy Fahmanadie, SH., LL.M, menganggap momentum kasus Kanjuruhan ini dapat menjadi pengingat akan spirit figur kepolisian legendaris, Hoegeng Iman Santoso. Daddy memahami bahwa ada beberapa hantaman terhadap institusi kepolisian yang dapat berdampak buruk terhadap kepercayaan publik.
"Cukup prihatin, justru jangan sampai resistensi itu timbul dari publik, meskipun kepercayaan publik rendah, tapi saya yakin bahwa kita perlu dan percaya untuk institusi ini untuk mengawal penegakan hukum dan ketertiban masyarakat," ulasnya dalam podcast yang tayang baru-baru ini.
Meskipun demikian, alumnus Universitas Gadjah Mada ini menyadari bahwa masyarakat sangat membutuhkan institusi kepolisian, meskipun dengan catatan. "Kita perlu polisi untuk pengamanan, namun ada beberapa peristiwa yang tidak mengenakkan bagi kita, dari kasus Fredy Sambo, kasus Kanjuruhan, beberapa oknum yang viral," lanjut dosen Universitas Lambung Mangkurat ini.
"Ini menjadi hal yang fundamental saya kira menjadi pukulan telak, saya kira pemerintah perlu mengumpulkan institusi kepolisian dan kapolri untuk memberi motivasi dan peringatan agar kepolisian melakukan pembenahan internal agar tercipta kepolisian yang profesional dan pelayan masyarakat dengan mengedepankan keadilan," jelas dosen hukum pidana ini.
Menurutnya, kepolisian di Indonesia perlu mengenang dan menghidupkan kembali spirit Hoegeng Iman Santoso sebagai teladan dalam perubahan kedepannya. "Spirit Hoegeng Iman Santoso agar diteladani para polisi kita dan jajarannya, hantaman dan resistensi ini soal integritas, saya berharap integritas perlu dikokohkan dalam rekrutmen anggota Polri yang ada pada negara kita. Ini penting untuk menanamkan sikap jujur, profesional, dalam bertindak dan bekerja," pungkasnya.
Scout Indonesia. Jangan lupa klik dan subscribe kanal Youtube LigaIndonesia.My.Id untuk memperoleh video-video sepakbola akar rumput. |
Comments
Post a Comment