Pertanyaan itu dulu pernah saya tanyakan ke salah satu tokoh sepakbola. Beliau adalah salah satu manajemen klub di Indonesia yang tidak perlu saya sebutkan namanya.
Beliau menjawab kala itu, "Ada banget, kita saja yang belum menerapkan seperti itu." Beliau menjelaskan bagaimana penerapan intel atau intelijen sepakbola dalam laga semi final Piala Eropa 2008 (Euro 2008) di Austria dan Swiss.
Tim Panzer Jerman berhasil mengalahkan timnas Turki pada semi final Piala Eropa kala itu. Menurutnya, peran intelijen sangat besar dalam keberhasilan Jerman dalam laga itu.
Prediksi Keputusan Pelatih Lawan
Jerman memanfaatkan intel sepak bola untuk mengetahui prediksi keputusan-keputusan yang akan diambil oleh Fatih Terim, pelatih Turki saat itu. Jerman perlu mengetahui jika kiper Turki saat itu cedera, siapa pemain yang dapat menggantikannya.
Kiper Turki pada saat itu Rüştü Reçber, cukup fenomenal dalam perjalanan panjang timnas negeri Presiden Erdogan. Jika ia cedera, intel menganalisis Tolga Zengin yang menjadi cadangan jika kiper utama cedera.
Jerman juga perlu menganalisis stok pemain Turki yang menipis. Intel Jerman membeberkan database yang detail dengan teknologi tentang apa yang akan dilakukan sang pelatih Turki dengan komposisi yang ada.
Pertandingan Timnas Jerman dan Turki berlangsung pada tanggal 25 Juni 2008 di Stadion St. Jakob-Park, Basel, Swiss. Joachim Löw pada saat itu melatih timnas Jerman.
Skuat Timpang
Skuat timnas Jerman pada saat itu Jens Lehmann, Arne Friedrich, Simon Rolfes, Bastian Schweinsteiger, Miroslav Klose, Michael Ballack, Thomas Hitzlsperger, Philipp Lahm, Per Mertesacker, Lukas Podolski, dan Christoph Metzelder. Timnas Jerman saat itu memiliki 12 pemain cadangan, termasuk dua orang kiper pengganti.
Kondisi terbalik dialami timnas Turki, saat itu diperkuat Rüştü Reçber, Hakan Balta, Gökhan Zan, Mehmet Topal, Mehmet Aurélio, Semih Şentürk, Uğur Boral, Kazım Kazım, Ayhan Akman, Sabri Sarıoğlu, dan Hamit Altıntop. Pada saat itu, timnas Turki hanya memiliki tujuh orang pemain cadangan, dengan hanya satu kiper pengganti.
Bintang Turki dan kapten saat itu, Emre Belozoglu, menjadi korban pertama momok hantu cedera sepakbola. Bintang lainnya, Nihat Kahveci, juga terkena cedera pada laga tepat sebelum melawan Jerman.
Kedua pemain bintang Turki tersebut bukan hanya pemain yang cedera, nama-nama seperti Gokhan Zan dan Servet Cetin juga menderita cedera. Dengan bekal informasi dari intel sepakbola, Jerman menang dengan cara menggempur secara terus menerus timnas Turki. Timnas Jerman menggempur dari berbagai penjuru dan tergolong main keras.
Turki yang kehabisan stock pemain dan minim cadangan, ketar-ketir. Hal ini kemudian memudahkan kemenangan Jerman, meskipun timnas Turki kalah dengan terhormat di semi final.
Scout Indonesia |
Comments
Post a Comment