Setelah gagal total untuk kelompok umur 16 tahun, PSB Bonansa UNS keluar sebagai juara Piala Rektor 2011 untuk kelompok umur 14 tahun. Pada turnamen yang digelar dari tanggal 11-13 Maret 2011 itu, di babak final Bonansa mengalahkan SSB Satria Muda Kerjo dalam drama adu penalti. Masih satu rangkaian dengan KU-16, panitia pelaksana menyediakan Lapangan Yonif 413 dan Stadion UNS sebagai tempat penyelenggaraan. Turnamen rutin ini diadakan sebagai bagian dari Dies Natalis ke -35 Universitas Sebelas Maret.
Sebelum mencapai final, PSB Bonansa UNS dan Satria Muda Kerjo melalui pertandingan yang cukup berat. PSB Bonansa dalam laga semi final bertemu SSB Fortuna Sukoharjo, sedangkan SSB Satria Muda Kerjo bertemu SSB Terang Bangsa.
Dimulai dengan pertandingan pertama, masing-masing 3 gol berhasil diciptakan tim Bonansa dan Fortuna. Tentunya, nasib kedua tim ditentukan dengan adu penalti. Para pemain Bonansa sempat ciut nyali setelah algojo pertama gagal mengemban tugasnya. Namun, sebuah kerugian besar bagi SSB Fortuna setelah penendang kesekian SSB asal Sukoharjo tersebut justru membuat blunder fatal. Ketika menendang, kaki pemain tersebut justru tidak mengenai bola melainkan tanah. Sejak itulah, SSB Fortuna semakin tertekan hingga seorang algojo lain gagal menyarangkan bola.
Pada pertandingan setelahnya, SSB Satria Muda Kerjo secara mengejutkan mampu mengalahkan SSB Terang Bangsa dengan skor 2-1. Kekalahan SSB asal Semarang tersebut banyak disebabkan kiper tim tersebut menderita cedera, namun tidak meminta ganti. Oleh karena itu, ketika salah seorang pemain SSB Satria Muda melepaskan tendangan jarak jauh, kiper hanya terdiam.
Juara ketiga resmi disandang SSB Fortuna Sukoharjo setelah tim tersebut membombardir SSB Terang Bangsa Semarang dengan skor 3-1. Setelah partai perebutan tempat ketiga usai, PSB Bonansa UNS berhadapan dengan SSB Satria Muda Kerjo dalam laga pamungkas Piala Rektor 2011. Sama-sama keluar menyerang, kedua tim mampu menciptakan satu gol dan bertahan hingga akhir waktu normal. Adu penalti mampu diselesaikan dengan baik oleh para algojo Bonansa untuk meraih trofi turnamen.
Déjà vu, itulah kata yang tepat jika menilik turnamen yang diikuti Bonansa sebelumnya pada Februari lalu dalam Pandanaran Cup. Kelompok umur 15 tahun Bonansa memenangkan turnamen di Boyolali juga dengan adu penalti. "Lagi-lagi adu penalti", komentar salah seorang ofisial Bonansa, Yogi Windya dengan diiringi tawa.
Pasca pertandingan, seluruh pemain dan ofisal SSB juara berkumpul bersama panpel untuk mengadakan upacara penutupan. Dalam upacara ini, Dekan FKIP UNS, Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatullah,M.Pd., mewakili Rektor UNS secara resmi menutup Piala Rektor 2011.
Adu penalti laga semi final antara PSB Bonansa UNS dengan SSB Fortuna Sukoharjo. |
Perayaan kemenangan pemain PSB Bonansa UNS di depan kekecewaan pemain SSB Satria Muda setelah adu penalti. |
Pemain PSB Bonansa berfoto bersama Dekan FKIP UNS saat penyerahan piala dan uang pembinaan. |
Tim Satria Muda Kerjo yang secara mengejutkan mampu menduduki juara kedua. |
jika pembinaan dan pertandingan selalu digelar secara konsisten sejak usia dini, saya yakin sepakbola tanah air akan makin maju, mas. sayangnya, orang2 PSSI benar2 sdh membutakan mata hatinya, sehingga sibuk dg kepentingannya sendiri. selamat buat para juara!
ReplyDeleteItulah Pak. Kelihatannya kita sulit mengharapkan PSSI turun langsung ke ranah ini, mereka akhir-akhir ini "sibuk". Selain turnamen SSB belum populer dan dipopulerkan, yang menghadiri juga dari orang-orang klub SSB yang bersangkutan. Kalau mereka masuk final, mereka nonton sampai akhir, begitu juga sebaliknya. Sampai saat ini hanya orang-orang itu saja yang mendatangi turnamen SSB, khususnya di Solo dan sekitarnya. Media saja kurang mengangkat isu ini.
ReplyDeleteTerima kasih. Sip sip, siap meluncur.
ReplyDeletemaju terus sepak bola kerjo(cemeng tamansari)
ReplyDelete