Daftar Terbaik Sekolah Sepak Bola SSB di Kota Solo Surakarta Jawa Tengah



SEJARAH SEPAK BOLA USIA DINI DI KOTA SOLO

Sejarah perkembangan sepakbola usia dini di Kota Solo dimulai dari kronologi beberapa tanggal penting. Persepakbolaan di Kota Solo bermula dari lahirnya Persatuan Sepak Bola (PS) Mars pada tahun 1918. Kata "Mars" dalam PS Mars adalah kependekan dari Mardi Anggo Robing Swanitro

PS Mars merupakan simbol perlawanan nasionalis para prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Pada era penjajahan Belanda, Alun-Alun Kidul menjadi markas dari tim sepakbola kolonial. 

PS Mars berusaha menandingi tim tersebut. Klub inilah yang kemudian melahirkan SSB Mars Solo atau Mars Soccer School yang dikomandoi Anjasmara B.M. Anjasmara adalah salah tokoh Persis Solo, serta merupakan eks PS Mars yang menjadi pembina klub tersebut.

Beberapa tahun kemudian berdirilah Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB), pada tanggal 8 November 1923. Klub tersebut merupakan cikal bakal Persis Solo yang mana kemudian nama tersebut diresmikan pada tanggal 12 Mei 1933, sepuluh tahun kemudian.

Pada tahun 1976, Persija Timur (Persijatim) atau Jakarta FC berdiri. Klub cikal bakal Pelita Solo ini bermarkas di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. 

Pada tahun 1978, Persatuan Sepakbola (PS) Arseto didirikan di Jakarta oleh putra mantan Presiden H.M. Soeharto, Sigid Harjoyudanto. Arseto disebut berasal dari nama tokoh wayang "Aryo Seto" dan singkatan dari nama putranya  Ari Sigit Soeharto.

Bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional di Stadion Sriwedari, tanggal 9 September 1983, Sigid memindah klub Arseto ke Kota Solo. Sejak itulah, Arseto Solo menjadi klub kebanggaan warga Surakarta. 

Pada tahun 1986, Keluarga Bakrie mendirikan klub Pelita Jaya di Jakarta. Sejak tahun 2016, klub tersebut dikenal sebagai Madura United yang dipimpin Achsanul Qosasi. Sebelum menjadi Madura United, Pelita Jaya sempat beberapa kali pindah kota dan nama, seperti Pelita Mastrans, Pelita Bakrie, Pelita Solo, Pelita Krakatau Steel, Pelita Jaya Purwakarta, Pelita Jabar, dan Pelita Jaya FC Karawang. Masa-masa Pelita Solo inilah menjadi momen penting persepakbolaan Kota Solo.

Pada tahun 1987, tepatnya tanggal 17 November 1987, Arseto Solo mendirikan Diklat Arseto Solo. Diklat ini menghasilkan pemain-pemain bintang untuk Arseto Solo dan timnas Indonesia.

Klub yang dijuluki "The Cannon" (Si Meriam) dan "Tim Biru Langit" tersebut berhasil menjuarai Piala Liga 1 1985, Juara Invitasi Perserikatan Galatama 1987, Juara Kompetisi Galatama 1992, Juara Kejuaraan Antarklub ASEAN 1993, dan Juara Liga Indonesia Galatama 1992.

Tahun 1998, jatuhnya Orde Baru Presiden Soeharto berdampak kepada klub pemilik Mess Kadipolo atau Mess Arseto ini. Pertandingan terakhir Arseto melawan Pelita Jaya pada Mei 1998 berakhir ricuh, disusul Tragedi Mei 1998. Arseto resmi dibubarkan pada tanggal 30 Mei 1998. Para pemain Arseto sempat coba disatukan oleh pengurus Arseto sekaligus Rektor Universitas Surakarta Prof Dr H Soemardjono Brodjo Sudjono SH MS, namun tidak bertahan lama. 

Di tahun yang sama, para pengurus Arseto Solo menghidupkan kembali klub legendaris tersebut dalam bentuk sekolah sepakbola. Nama Kesatria atau Ksatria dipilih untuk nama SSB bentukan tahun 1998 tersebut. Halim Perdana mendirikan SSB Ksatria pada tahun 1998. Mantan pengurus Arseto Chaidir Ramli, menjadi pembina SSB yang bermarkas di Lapangan Kadipolo yang terletak di bekas Mess Arseto dan bekas Rumah Sakit Kadipolo.

Di tahun yang sama, PSB Bonansa Universitas Sebelas Maret (UNS) didirikan sebagai SSB yang berbasis di Kota Solo. Bonansa atau "Bola Anak-Anak Sala" didirikan oleh Drs. Soekatamsi, diresmikan oleh Rektor Universitas Sebelas Maret kala itu tanggal 19 Juni 1998. Prof. Dr. Haris Mudjiman, PhD. meresmikan Bonansa di Kampus JPOK FKIP UNS Manahan.

Setahun berselang, tepatnya pada tanggal 9 Agustus 1999, L. Agus Saparno, KH. Ali Pono, H. Firman Subechi, dan Sri Sumarni Didik mendirikan SSB New Pelita Solo (NPS). SSB milik Agus Saparno ini merupakan upaya untuk menghidupkan kembali klub kebanggaan Kota Solo Pelita Solo. Mengacu pada data ini, ada kemungkinan saat itu nama SSB tersebut pada awalnya bukan NPS.


Pelita Solo, klub profesional selain Persis Solo dan Arseto Solo di kota ini, baru masuk antara tahun 1999 dan 2000. Skuat bintang Pelita Solo pada saat itu terdiri dari Listianto "Bejo" Raharjo, Andi Iswantoro, Eko Purjianto, Aples Gideon Tecuari, Olinga Atangana, I Made Pasek Wijaya, Haryanto 'Tommy' Prasetyo, Trimur Vedhayanto, Seto Nurdiyantoro, Alexander Pulalo, Indrianto Nugroho, dan Bako Sadissou. Bermarkas di Stadion Sriwedari, tim tersebut memberikan tempat tersendiri di warga Kota Solo.

Nama kelompok suporter terbesar Persis Solo pun berasal dari pendukung klub ini. Warga lokal Mayor Haristanto mendirikan kelompok suporter bernama "Pasukan Suporter Pelita Sejati" atau "Pasoepati" pada tanggal 9 Februari 2000. Kelompok suporter tersebut semakin moncer bersamaan dengan prestasi Pelita Solo saat itu.

Pelita Solo hanya bertahan semusim, permasalahan finansial membuat tim tersebut harus pindah ke Cilegon. Hingga pada tahun 2002, klub asal Jakarta Persija Timur (Persijatim), memindahkan markasnya ke Kota Solo dengan nama Persijatim Solo FC. Kalah populer dibanding Persija Jakarta, tim ini bermigrasi ke Kota Solo.

Pada tahun 2004, Persijatim Solo FC berubah nama menjadi Sriwijaya FC, tepatnya pada tanggal 23 Oktober. Sriwijaya adalah klub Palembang yang cukup sukses di liga teratas Indonesia.

Pada tahun 2009, pendiri PSB Bonansa UNS Drs. Soekatamsi meninggal dunia, sehingga pengelolaan SSB tersebut dilanjutkan oleh istri beliau Dra. Srihati Waryati Soekatamsi dan putranya Yogi Windya U. Di tahun yang sama, Anjasmara dan para pengurus PS Mars menghidupkan kembali SSB Mars Solo dengan nama Mars Soccer School.

Tahun 2010, masyarakat Solo memiliki klub baru bernama Solo Football Club (Solo FC). Klub bermaskot burung Jatayu hitam tersebut berkompetisi di Liga Primer Indonesia. Pemain Solo FC terdiri dari legiun asing Aleks Vrteski, Sergei Litvinov, Stevan Račić, Žarko Lazetić, dan David Micevski. Pemain-pemain Solo FC lainnya antara lain Muchamad Analis, Imam Wahyudi Nugroho, Bahroni Fadli, Edy Subagio, Bagus Tri Widyatmoko, Linggar Sujito, Ricky Kristendi, Masrizal Afib, Satrio Aji Saputro, Slamet Widodo, Sopian, Wahyu Hery Tanoto, Asep Winarso, Dwi Adi Nugrahanta, Yuned Hardianto Wibowo, Ryan Budi Setiawan, dan Fikri Taufiqurahman.

Tahun 2010, Persikubar Kutai Barat (Persikubar), cikal bakal Bhayangkara Solo FC, berubah nama menjadi Persebaya Surabaya. Hingga tahun 2016, klub tersebut berubah nama menjadi Persebaya United, Bonek FC, Surabaya United, dan Bhayangkara Surabaya United (merger dengan PS Polri). Bhayangkara SU kemudian pindah ke Bekasi menjadi Bhayangkara FC.

Tanggal 31 Maret 2013, Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Prof Ravik Karsidi, M.S datang langsung untuk menutup Piala Rektor UNS. Piala Rektor adalah agenda resmi Dies Natalis UNS ke 37. Momen saat itu didukung oleh Dr. Andika Sanjaya, S.IKom, M.Si. ketika masih menempuh program studi Sarjana Ilmu Komunikasi di kampus tersebut.


Akhir tahun 2020, Bhayangkara FC memutuskan pindah markas ke Kota Solo. Klub liga teratas Indonesia tersebut bernama Bhayangkara Solo FC. Bhayangkara Solo FC bermarkas di Stadion Manahan.

Bulan Maret 2021, Persis Solo diakusisi oleh Putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep, Putra Menteri BUMN Erick Thohir Agakhan Thohir, dan pengusaha Kevin Nugroho. Manajemen baru adik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka ini menguasai 90 persen saham klub legendaris ini, sekaligus mengganti pemilik saham klub mayoritas sebelumnya Vijaya Fitriyasa.

Akhir tahun 2021, tepatnya tanggal 30 Desember, Persis Solo menjuarai Liga 2 Indonesia setelah mengalahkan klub milik Raffi Ahmad RANS Cilegon. Laga final di Stadion Pakansari, Jawa Barat, berakhir dengan skor 2-1. Setelah penantian lama, Persis Solo kembali ke Liga 1 Indonesia.

SSB BERDASAR WILAYAH

Kota Solo terdiri dari lima kecamatan, antara lain Banjarsari, Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, dan  Serengan. Kecamatan Banjarsari terdiri dari kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Gilingan, Joglo, Kadipiro, Keprabon, Kestalan, Ketelan, Manahan, Mangkubumen, Nusukan, Punggawan, Setabelan, Sumber, dan Timuran. 

PSB Bonansa UNS biasa berlatih di Lapangan Banyuanyar, terletak di Jalan Adi Sumarmo Nomor 140, Banyuanyar. Lapangan Banyuanyar dipakai oleh para siswa PSB Bonansa UNS setiap Senin sore untuk usia 10-12 tahun. Latihan di lapangan ini dipimpin oleh dosen UNS bernama Pomo Warih Adi, S.Pd., M.Or.

Di kelurahan Gilingan Banjarsari terdapat SSB Puma. SSB Puma dibentuk oleh Purwo Agung Sucipto. SSB ini bermarkas di Rejosari RT 08 RW XIII, Banjarsari, Solo.

SSB New Pelita Solo memiliki lapangan utama di kelurahan Mangkubumen, Banjarsari, yaitu Lapangan Kota Barat atau Kottabarat. Para siswa SSB NPS berlatih setiap Selasa, Rabu, dan Jumat.

PSB Bonansa UNS memiliki salah satu lapangan latihan di Lapangan Sumber, Sumber, Kecamatan Banjarsari. Latihan di lapangan ini dilaksanakan setiap Rabu dan Jumat sore dipimpin oleh Pomo Warih, melibatkan seluruh pemain usia 6-12 tahun. Pemain usia 13-15 tahun juga berlatih di lapangan ini setiap Kamis dan Sabtu sore. Latihan kelompok remaja ini dipimpin oleh Muhammad Nurhadi "Memet" El Hamid, S.Pd.

SSB New Pelita Solo memiliki alamat sekretariat di kelurahan Sumber. SSB ini bermarkas di Jalan Kutai III Nomor 9A Sumber Jetis, Sumber, Banjarsari.

PSB Bonansa UNS juga biasa berlatih di Kampus Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (JPOK) UNS. Kampus olahraga ini beralamat di Jalan Menteri Supeno, Manahan, Banjarsari.

Kecamatan Jebres terdiri dari kelurahan Gandekan, Jagalan, Jebres, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan, Mojosongo, Pucang Sawit, Purwodiningratan, Sewu, Sudiroprajan, dan Tegalharjo. Sekretariat PSB Bonansa UNS beralamat di Kepatihan Kulon, Jalan Arifin Nomor Nomor 93, Kecamatan Jebres. 

Stadion UNS yang menjadi markas lain PSB Bonansa UNS juga bermarkas di Jebres, tepatnya di Jl. Ki Hajar Dewantara Nomor 61, di dalam kompleks Universitas Sebelas Maret. Stadion ini juga sering dipakai Persis Solo berlatih, selain juga Persatuan Sepakbola UNS. Latihan PSB Bonansa UNS dilaksanakan setiap Minggu pagi di Stadion UNS. Latihan fisik para siswa usia 6-12 tahun tersebut dipimpin oleh Pomo Warih Adi.

Kecamatan Laweyan terdiri dari kelurahan Bumi, Jajar, Karangasem, Kerten, Laweyan, Pajang, Panularan, Penumping, Purwosari, Sondakan, dan Sriwedari. SSB yang bermarkas di kelurahan Jajar, Laweyan, adalah SSB atau LPSB Madya Pemda.


Di Panularan, Laweyan, terdapat situs bersejarah sepakbola Kota Solo, yaitu bekas Mess Arseto Solo. Di komplek bekas mess ini, terdapat Lapangan Kadipolo yang menjadi markas SSB Ksatria Solo. Diklat Arseto Solo juga dulu bermarkas di lokasi ini. Untuk kelompok usia 15-17 tahun, SSB Ksatria berlatih setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.

Di kelurahan Sriwedari terdapat Stadion Sriwedari, stadion bersejarah Kota Solo. Stadion yang disebut Stadion Raden Maladi adalah salah satu stadion tertua di Indonesia, bahkan stadion ini menjadi venue Pekan Olahraga Nasional I pada tanggal 9 September 1946. Para siswa SSB New Pelita Solo berlatih di Stadion Sriwedari setiap Minggu pagi.

Di wilayah  Sriwedari, Laweyan, SMP Negeri 15 Surakarta juga memiliki tim SSB yang diberi nama Libelska. SSB Libelska ini pernah menjadi runner up Turnamen Sepakbola Kades Slogo Cup 2021 setelah takluk melawan SSB KFC Karangmalang Sragen di final.

Kecamatan Pasar Kliwon terdiri dari kelurahan Baluwarti, Gajahan, Joyosuran, Kampung Baru, Kauman, Kedung Lumbu, Mojo, Pasar Kliwon, Sangkrah, dan Semanggi. Kecamatan Serengan terdiri dari kelurahan Danukusuman, Jayengan, Joyotakan, Kemlayan, Kratonan, Serengan, dan Tipes.

Joyosuran menjadi markas dari klub legendaris PS Mars. PS Mars dan SSB Mars beralamat di Jalan Citandui Nomor 18 Joyosuran, Pasar Kliwon. Para siswa SSB Mars biasa berlatih di Alun-Alun Kidul atau Alkid setiap Senin, Rabu, dan Jumat sore. 

Alkid beralamat di Jalan Gading, Gajahan, Pasar Kliwon, Kota Surakarta. Pelatih SSB Mars antara lain pemegang lisensi D nasional Bayu Andra eks Persis Solo, Rivki Renaldi eks Persiharjo Sukoharjo dan Persikas Subang, dan lima pelatih lisensi lainnya.

PEMAIN SSB ASAL KOTA SOLO

Ada banyak pemain sepak bola profesional yang berasal dari Kota Solo. Daftar ini dimulai dari era Diklat Arseto, akademi sepakbola penting yang dimiliki Kota Solo. Indriyanto Nugroho, striker kelahiran Sukoharjo, 14 September 1976, merupakan produk dari Diklat Arseto. Indriyanto mengawali karirnya di SSB Fortuna, Monas Putra, hingga direkrut Diklat Arseto Solo. 

Dididik Diklat Arseto, Indriyanto lolos Timnas Indonesia Primavera untuk berlatih di Italia. Indriyanto kemudian membela Pelita Jaya setelah sempat berseteru dengan Arseto Solo, diwarnai transfer kontroversial seharga Rp 100. Pemain yang dipanggil Nunung tersebut kemudian membela Persijatim, PSIS Semarang, Persiba Bantul, Persik Kediri, Persih Tembilahan, Persekaba Blora, PSIS Semarang, dan Persepam Pamekasan. Indriyanto kemudian menjadi asisten pelatih Timnas Indonesia U-16.

Haryanto 'Tommy' Prasetyo, adik dari Indriyanto Nugroho, merupakan alumnus Diklat Arseto dan memperkuat Timnas Indonesia Baretti. Pria kelahiran Sukoharjo tersebut berusaha mengekor prestasi kakaknya sejak masih berlatih di SSB Fortuna Sukoharjo. Pria kelahiran 3 April 1978 tersebut lolos ke Diklat Arseto Solo dan Diklat Salatiga. Sepulang dari Timnas Barreti, Haryanto bergabung dengan Diklat Ragunan, Pelita Jaya, Pelita Solo, Persijatim Solo FC, Persita Krakatau Steel, Persijap Jepara, PSS Sleman, Persiku Kudus, dan Manado United.

Agus Supriyanto adalah pemain didikan Diklat Arseto kelahiran Surakarta, 8 Agustus 1980. Potensi gelandang tersebut membuatnya ditarik ke Diklat Ragunan. Agus sempat membela Barito Putera, Petrokimia Putra Gresik, PSS Sleman, Persegi Gianyar, Mojokerto Putra, PSTK Tarakan, dan Persikad Depok. Agus belum merasakan timnas senior, meskipun beberapa kali dipanggi untuk timnas junior.

Tiga pemain tersebut merupakan pemain putra daerah yang memang dibentuk oleh Diklat Arseto. Diklat Arseto juga menggembleng pemain-pemain muda dari lintas daerah dalam skuat muda Arseto Solo. Sebut saja Rochy Melkiano Putiray, Charles Putiray, Miro Baldo Bento, Gunarto, Ananto, I Komang Putra, Agung Setyabudi, Ari Supriyarso, Nova Arianto Sartono, Eduard Tjong, dan Lulut Kistono. Mereka datang ke Arseto Solo di usia muda.

Rochi Melkiano Putiray adalah mantan pemain Arseto Solo yang merasakan gemblengan diklat klub tersebut. Rochy bersama adiknya Charles Putiray sebelumnya membela Perserikatan PSA Ambon, klub legendaris penghasil pemain-pemain asal Maluku. Penyerang kelahiran Situbondo, 26 Juni 1970 tersebut masuk dalam skuad Arseto pada usia 17 tahun.  Rochi sempat dipinjam klub asal Republik Ceko FK Dukla Prague ketika membela Arseto. Pada era tersebut, Rochi dipanggil timnas U-23 dan timnas senior. Usai Arseto bubar, Rochi membela Persija Jakarta dan sempat membela klub Hong Kong Instant-Dict atau Double Flower FA dan Happy Valley. 

Sekembalinya di Indonesia, Rochy membela PSM Makassar, sebelum kembali lagi ke Liga Hong Kong bersama South China AA. Rochy dipanggil pulang ke Solo untuk membela Persijatim Solo FC. Rochy kembali masuk ke Liga Hongkong, kali ini membela Kitchee SC. Rochy sempat mengejutkan publik Tanah Air setelah mencetak dua gol untuk kemenangan atas raksasa Italia AC Milan pada tanggal 30 Mei 2004. Dua gol Rochy memupuskan satu gol Andriy Shevchenko yang saat itu masih menjadi momok menakutkan. Rochy kembali ke Indonesia untuk membela PSPS Pekanbaru dan PSS Sleman. Setelah pensiun, Rochy mengembangkan SSB bernama Gelora Poetra Jakarta dan SSB R 21 Karanganyar.

Charles Putiray, adik dari Rochy Putiray, adalah pemain muda asal PSA Ambon yang sempat dididik Arseto Solo. Charles menjadi legenda Persela Lamongan dan ketika pensiun menjadi pelatih SSB Kabomania Bogor.

Miro Baldo Bento de Araújo datang ke Arseto Solo pada usia 17 tahun. Penyerang kelahiran Dili, 4 Juni 1975, sempat memperkuat timnas Indonesia dan timnas Timor Leste setelah referendum. Bento pernah membela Persija Jakarta, PSM Makassar, Perseden Denpasar, Persekaba Badung, Persijap Jepara, Persmin Minahasa, Persiba Balikpapan, Persela Lamongan, PSBL Langsa, PSIS Semarang, dan FC Porto Taibesse. Bento usai pensiun melatih dan mengasisteni Persiram Raja Ampat junior, FC Porto Taibesse, timnas Timor Leste, dan melatih Boavista Futebol Clube Timor Leste.

I Komang Putra Adnyana adalah pemain kelahiran Denpasar, 6 Mei 1972, yang datang ke Arseto pada usia 20 tahun. Kiper legenda PSIS Semarang tersebut melanjutkan karir di Persema Malang, Persela Lamongan, dan Persis Solo. Ia sempat dipanggil untuk menjaga gawang timnas senior.

Agung Setyabudi adalah pemain asli Kota Solo yang mengawali karir di Arseto. Bek kelahiran 2 November 1972 tersebut kemudian pindah ke PSIS Semarang, Persebaya Surabaya, dan Persis Solo. Ia pernah menjadi pemain timnas dengan masa bakti yang cukup panjang.

Ari Supriyarso adalah kiper asal Solo kelahiran 7 September 1977 yang sempat merasakan gemblengan Arseto Solo sejak usia 19 tahun. Ari Supriyarso kemudian membela PSIS Semarang, Persijap Jepara,  Persipur Purwodadi, Persis Solo, dan PSBI Blitar. Usai memperoleh lisensi D kepelatihan dan kiper, Ari dipanggil oleh SSB Terang Bangsa untuk menjadi pelatih kiper. Ari menjadi pelatih kiper klub Persipa Pati.

Nova Arianto adalah pemain muda yang dibesarkan Arseto pada masanya. Nova Arianto mentas dari PSIS Semarang dan PSSI Bareti, sebelum membela Arseto Solo pada usia 19 tahun. Bubarnya Arseto membuat bek kelahiran Semarang, 4 November 1978, harus kembali ke PSIS Semarang. Putra legenda Sartono Anwar tersebut kemudian membela Persebaya Surabaya, PSS Sleman, Persib Bandung, Sriwijaya FC, dan Pelita Bandung Raya (PBR). Nova Arianto pernah membela timnas senior di akhir 2010-an. Usai pensiun, pemain berjuluk "Suster Ngesot" menekuni kepelatihan. Nova melatih PBR, Madiun Putra, Bhayangkara FC Junior, Lampung Sakti FC, dan menjadi asisten timnas junor dan senior.

Eduard Tjong atau Edu adalah eks pemain Arseto yang sejak muda membela klub Biru Langit tersebut. Gelandang kelahiran Solo, 1 Januari 1972, bergabung dengan tim Kadipolo sejak sangat muda selama hampir dua dekade. Pemain loyal Arseto ini kemudian menjadi pelatih Persiba Bantul, Persires Bali Devata, Persija IPL, Persela Lamongan, Persiram Raja Ampat, Persiba Balikpapan, PS TNI, Timnas Indonesia U-19, dan Persik Kendal.

Lulut Kistono adalah bek berusia 17 tahun ketika pertama kali diperkenalkan di Arseto Solo. Alumnus Indonesia Muda (IM) Surabaya ini dibesarkan oleh tim asal Solo tersebut. Lulut kemudian berganti kostum ke Arewma Malang, Barito Putera, Mitra Surabaya atau Niac Mitra, PSIS Semarang, dan Pusam Samarinda.

Arseto pada zaman itu memiliki stok pemain bintang sejak dibentuk hingga bubar. Sebut saja Ricky Yacobi, Suripto Mangun, Efendi Azis, Lapril A.S., Eddy Harto, Bambang Nurdiansyah, Inyong Lolombulan, Sudirman, Asmawi Jambak, Nasrul Koto, Kas Hartadi, Benny Van Breukelen, Ahmad Arif, Yunus Muchtar, Bonggo Pribadi, Aris Budi Sulistyo, Joao Bosco Cabral, Widyantoro, Isman Jasulmey, Danurwindo, Dananjaya, Wiranto Tolang, Soni Rahmansah, dan Nil Maizar. Sebagian besar pemain tersebut sudah menjadi pelatih dan figur penting sepakbola nasional.

Ketika Diklat Arseto sudah menjadi SSB Ksatria Solo, nama yang mencuat adalah Bayu Nugroho. Penyerang kelahiran Solo, 11 Mei 1992 tersebut mengawali karir di SSB tersebut. Bayu melanjutkan karir ke Ibu Kota Jawa Timur dengan membela Suryanaga Surabaya, Surabaya Muda FC, dan Persebaya Surabaya. Usai merantau ke Surabaya, Bayu kembali ke Persis Solo, sebelum membela PSIS Semarang. Bayu sempat kembali ke Persebaya Surabaya, kemudian membela Dewa United.


Alfriyanto Nico Saputro, sayap kelahiran Surakarta, 3 April 2003, mengawali karirnya di SSB Ksatria Solo. Nico sempat pindah SSB POP Solo dan Pasoepati Football Academy (PFA) Sukoharjo. Nico merupakan rising star Liga Indonesia, dimulai dari tim Persis Solo junior. Potensi Nico membawanya ke Diklat SKO Ragunan dan Persija Jakarta junior. Nico memperkuat Persija dalam kompetisi Super Soccer TV Elite Pro Academy Liga 1 U-16. Ia berhasil dipanggil untuk memperkuat tim Garuda Select asuhan Dennis Wise yang dibawa ke Inggris, sebelum kembali ke Macan Kemayoran.
 
Akbar Riansyah Aditya Putra adalah mantan pemain SSB POP Solo asal Karanganyar. Akbar membela Persis Solo, Pelita Jaya, Pelita Bandung Raya, Cilegon United, PSIS Semarang, dan Rans Cilegon FC.

PSB Bonansa UNS memunculkan banyak pemain berlabel timnas senior dan junior. Bagus Setia K., Wahyu Eko S., Aditya S., Fikri Fahmi Hakim, Bagus P., Roni N.E., dan Yoga P.H. asuk seleksi timnas U-12 tahun 2004. Fikri Fahmi Hakim dipanggil timnas U-16 empat tahun setelahnya. Fikri tercatat sebagai pemain Arema Malang U-21 pada tahun 2012.

Rodecta Fonda Demitra dan Nicholaes F.R. lolos seleksi timnas U-15 tahun 2009, disusul Aminudin Arif Fatah untuk timnas U-13 dan Johan Anggiansyah untuk timnas U-15. Rossi Nuril H. menjadi punggawa timnas U-14 dan menjadi pemain AC Milan Junior Camp di Italia.


Wahyu Wiji Astanto atau Wahyu Wijiastanto menjadi pemain pertama Bonansa yang lolos timnas senior. Wahyu pindah ke Diklat Salatiga, Persijap Jepara Junior, Persis Solo, Persiba Bantul, Semen Padang, dan Baturetno FC. Bek jangkung sertinggi 191 centimeter ini sempat memperkuat timnas senior di tahun 2011.

Ricky Junian dan Fredyan Wahyu Sugiantoro. Ricky Junian dan Fredyan "Ucil" adalah eks Bonansa yang sama-sama menimba ilmu di Diklat PPLP Salatiga. Keduanya membela Persis Solo Junior dan terpilih dalam seleksi timnas pelajar U-15. 

Fredyan Wahyu, pemain kelahiran Boyolali, 11 April 1998, melanjutkan karir ke PS TNI, PSMS Medan, dan menjadi pemain inti PSIS Semarang. Pemain yang juga tentara ini terpilih dalam skuat Timnas U-22 dan U-23.

DAFTAR SSB DAN KLUB DI KOTA SOLO
  1. Persis Solo
  2. Solo FC
  3. Arseto Solo
  4. Pelita Solo
  5. Persijatim Solo FC
  6. Bhayangkara Solo FC
  7. PSB Bonansa UNS
  8. Diklat Arseto Solo
  9. SSB Ksatria
  10. SSB New Pelita Solo
  11. SSB Madya Pemda
  12. PS Pemda Surakarta
  13. SSB Putra Solo
  14. SSB POP Solo
  15. SSB Puma
  16. PS Mars
  17. SSB Mars Solo

Sumber: Solopos, Tribunnews, Facebook, Instagram.

Comments

  1. Syarat untuk masuk ke klub apa ya dan biaya masuk,bulanan berapa?

    ReplyDelete
  2. Minimal usia sekolah sepak bola brp ya ??

    ReplyDelete
  3. Daftarnya dimana ya pak/buk
    Tolong dijawab di WA 082180025289

    ReplyDelete
  4. Kalau daftar jadi pelatih bisa?

    ReplyDelete
  5. Biaya Sekolah Bola brapa tlong info Wa 085640855190

    ReplyDelete
  6. Pendaftarannya dimana ya Bpk/ibu?mohon infonya terimakasih 081226288886

    ReplyDelete
  7. Cara dftarnya gimna.. Apa saja syratnya dan biaya berapa.. Tolong balas lewat wa.088211099376. Serius..mkasih

    ReplyDelete
  8. SSB yg paling bagus,yg mana ya???
    Kponakanqu pengen sekolah Sepakbola soalnya.

    ReplyDelete
  9. Kalo umur 20 masih bisakah ikut ssb

    ReplyDelete
  10. Klo mau sekolah bola Cara daftar gmn , syarat nya apa , biaya n usia minim brapa , wa 085647364944

    ReplyDelete
  11. SSB yang terdekat dg wilayah cemani, club SSB apa njih..
    Dan biaya pendaftaran jg bulanan berapa.
    Tolong bantu jawab ke wa 081329119458

    ReplyDelete
  12. Mau daftarin anak sekolah bola di surakarta mohon petunjuk ada nomer wa?kalau gak bisa di wa saya 085647170628

    ReplyDelete
  13. Apa bisa kelahiran 2004 ikut seleksi tapi blm pernah ikut seleksi dmn pun

    ReplyDelete

Post a Comment